Biografi Tokoh Sosiologi
Biografi Bapak Sosiologi Dunia
August Comte
atau juga Auguste Comte (Isidore Marie Auguste François Xavier Comte) lahir di
Montpellier, Perancis, 17 Januari 1798 – meninggal di Paris, Perancis, 5
September 1857 pada umur 59 tahun) adalah seorang ilmuwan Perancis yang
dijuluki sebagai "bapak sosiologi". Dia dikenal sebagai orang pertama
yang mengaplikasikan metode ilmiah dalam ilmu sosial.
Comte menerima didikan ilmiah yang baik di Ecole Polythecnique di Paris,
sebuah pusat pendidikan berhaluan liberal. Comte mencetuskan suatu sistem
ilmiah yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan baru, yaitu sosiologi.
Pandangan Comte atas sosiologi sangat pragmatis. Ia berpendapat bahwa
sesungguhnya analisis untuk membedakan "statika" dan "dinamika"
sosial , serta analisa masyarakat sebagai suatu sistem yang saling tergantung
haruslah didasarkan pada konsensus. Paradigma Fungsionalis dan paradigma ilmiah
alamiah yang dirumuskan oleh Comte tetap memberi warna menonjol dalam sosiologi
saat ini.
Auguste Comte dengan bukunya "Course de Philosophie Positive"
menerangkan bahwa pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat harus
melalui urutan-urutan tertentu yang kemudian akan sampai pada tahap akhir yaitu
tahap ilmiah.
Auguste Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi karena dialah yang pertama
kali memakai istilah sosiologi dan mengkaji sosiologi secara sistematis,
sehingga ilmu tersebut melepaskan diri dari filsafat dan berdiri sendiri sejak
pertengahan abad ke-19 (1856).
Comte melihat satu hukum universal dalam semua ilmu pengetahuan yang
kemudian ia sebut sebagai 'hukum tiga fase'. Melalui hukumnya ia mulai dikenal
di seluruh wilayah berbahasa Inggris (English-speaking world); menurutnya,
masyarakat berkembang melalui tiga fase: Teologi, Metafisika, dan tahap positif
(atau sering juga disebut "tahap ilmiah").
Fase Teologi dilihat dari prespektif abad ke-19 sebagai permulaan abad
pencerahan, dimana kedudukan seorang manusia dalam masyarakat dan pembatasan
norma dan nilai manusia didapatkan didasari pada perintah Tuhan. Meskipun
memiliki sebutan yang sama, fase Metafisika Comte sangat berbeda dengan teori
Metafisika yang dikemukakan oleh Aristoteles atau ilmuwan Yunani kuno lainnya;
pemikiran Comte berakar pada permasalahan masyarakat Perancis pasca-revolusi
PerancisRevolusi. Fase Metafisika ini merupakan justifikasi dari "hak
universal" sebagai hal yang pada [atas] suatu wahana [yang] lebih tinggi
dibanding otoritas tentang segala [penguasa/penggaris] manusia untuk
membatalkan perintah lalu, walaupun berkata [hak/ kebenaran] tidaklah
disesuaikan kepada yang suci di luar semata-mata kiasan. Apa yang ia
mengumumkan dengan istilah nya Tahap yang ilmiah, Yang menjadi nyata setelah
kegagalan revolusi dan [tentang] Napoleon, orang-orang bisa temukan solusi ke
permasalahan sosial dan membawa [mereka/nya] ke dalam kekuatan di samping
proklamasi hak azasi manusia atau nubuatan kehendak Tuhan. Mengenai ini ia
adalah serupa untuk Karl Marx Dan Jeremy Bentham. Karena waktu nya, ini gagasan
untuk suatu Tahap ilmiah telah dipertimbangkan terbaru, walaupun dari suatu
sudut pandang kemudiannya [itu] adalah [yang] terlalu derivative untuk ilmu
fisika klasik dansejarah akademis.
Hukum universal lain [yang] ia [memanggil/hubungi] ' hukum yang seperti
ensiklopedi'. Dengan kombinasi hukum ini, Comte mengembang;kan suatu
penggolongan [yang] hirarkis dan sistematis dari semua ilmu pengetahuan,
termasuk ilmu fisika tidak tersusun teratur ( ilmu perbintangan,ilmu
pengetahuan bumi dan ilmu kimia) dan ilmu fisika organik ( biologi dan untuk
pertama kali, bentuk badan sociale, dinamai kembali kemudiannya sociologie).
Ini gagasan untuk suatu science—not khusus ras manusia, [yang] bukan
metaphysics—for sosial adalah terkemuka abad yang 19th dan tidak unik ke Comte.
Ambitious—Many akan kata[kan grandiose—way yang Comte membayangkan tentangnya,
bagaimanapun, adalah unik.
Comte lihat ilmu pengetahuan baru ini, sosiologi, [seperti;sebagai;ketika]
[yang] terbesar dan yang ter]akhir dari semua ilmu pengetahuan, apa yang itu
akan meliputi semua lain ilmu pengetahuan, dan yang akan mengintegrasikan dan
menghubungkan penemuan mereka ke dalam suatu [yang] utuh kompak.
Comte’S penjelasan Filosofi yang positif memperkenalkan hubungan yang
penting antar[a] teori, praktik dan pemahaman manusia dunia. Pada [atas]
halaman 27 yang 1855 [yang] mencetakHarriet Martineau’S terjemahan Filosofi
Auguste [yang] Yang positif Comte, kita lihat pengamatan nya bahwa, “ Jika
adalah benar bahwa tiap-tiap teori harus didasarkan diamati fakta, [itu] dengan
sama benar yang fakta tidak bisa diamati tanpa bimbingan beberapa teori. Tanpa
. seperti (itu) bimbingan, fakta [kita/kami] akan bersifat tanpa buah dan tak
teratur; kita tidak bisa mempertahankan [mereka/nya]: sebagian terbesar kita
tidak bisa genap merasa [mereka/nya]. ( Comte, A. ( 1974 cetak ulang). Filosofi
yang positif Auguste Comte [yang] dengan [cuma-cuma/bebas] yang diterjemahkan dan
yang dipadatkan oleh Harriet Martineau. New York, NY: ADALAH Tekanan. (
Pekerjaan asli menerbitkan 1855, New York, NY: Calvin Blanchard, p. 27.)
Ia coined kata[an] "altruism" untuk mengacu pada apa yang ia percaya untuk menjadi kewajiban moral
individu untuk melayani (orang) yang lain dan menempatkan minat mereka di atas
diri sendiri. Ia menentang;kan [itu] gagasan untuk [hak/ kebenaran] individu,
pemeliharaan yang mereka tidaklah konsisten dengan etis diharapkan ini ( Ini (
Catechisme Positiviste).
[Seperti] yang telah menyebutkan, Comte merumuskan hukum tiga
langkah-langkah, salah satu [dari] teori yang pertama evolutionism yang sosial:
pengembangan manusia itu ( kemajuan sosial) maju dari theological langkah, di
mana alam secara dongengan dipahami/dikandung dan orang [laki-laki] mencari
penjelasan [dari;ttg] gejala alami dari mahluk hal-hal yang gaib,
melalui/sampaimetaphysical langkah di mana alam telah membayangkan sebagai
hasil mengaburkan kekuatan dan orang [laki-laki] mencari penjelasan [dari;ttg]
gejala alami dari [mereka/nya] sampai yang akhir itu Positive Langkah di mana
semua abstrak dan mengaburkan kekuatan dibuang, dan gejala alami diterangkan
oleh hubungan tetap mereka. Kemajuan ini dipaksa melalui/sampai pengembangan
pikiran manusia, dan meningkat(kan) aplikasi pikiran, pemikiran dan logika
kepada pemahaman dunia.
Di (dalam) Seumur hidup Comte's, pekerjaan nya kadang-kadang dipandang
secara skeptis sebab ia telah mengangkat Paham positifisme untuk agama dan yang
telah nama [sen]dirinya Sri Paus Paham positifisme. Ia coined istilah "sosiologi" untuk
menandakan ilmu pengetahuan masyarakat yang baru]]. Ia mempunyai lebih awal
menggunakan ungkapan [itu], " ilmu fisika sosial," untuk mengacu pada
ilmu pengetahuan masyarakat yang positif; tetapi sebab (orang) yang lain,
[yang] khususnya Orang statistik Belgia Adolphe Quetelet, dimulai yang telah
untuk menggunakan itu memasukkan [adalah] suatu maksud/arti berbeda, Comte
merasa[kan kebutuhan [itu] untuk menemukan [itu] pembentukan kata baru, "
sosiologi," a hybrid tentang Latin "socius" (" teman")
dan Yunani ( Logo, " Kata[An]").
Comte biasanya dihormati [ketika;seperti] lebih dulu Sarjana sosiologi
barat ( Ibn Khaldun setelah didahului dia di (dalam) Timur dengan hampir empat
berabad-abad). Penekanan Comte's pada [atas] saling behubungan [dari;ttg]
unsur-unsur sosial adalah suatu pertanda [dari;ttg] modern functionalism.
Meskipun demikian, [seperti/ketika] dengan (orang) yang lain banyak orang
[dari;ttg] Waktu Comte's, unsur-unsur [yang] tertentu [dari;ttg] pekerjaan nya
kini dipandang sebagai tak ilmiah dan eksentrik, dan visi agung sosiologi nya
[sebagai/ketika] benda hiasan di tengah meja dari semua ilmu pengetahuan belum
mengakar.
Penekanan nya pada [atas] suatu kwantitatif, mathematical basis untuk
pengambilan keputusan tinggal dengan [kita/kami] hari ini. [Ini] merupakan
suatu pondasi bagi dugaan Paham positifisme yang modern, analisa statistik
kwantitatif modern, dan pengambilan keputusan bisnis. Uraian nya hubungan
siklis yang berlanjut antar[a] teori dan praktik dilihat di sistem bisnis
modern Total Manajemen Berkwalitas dan Peningkatan Mutu Berlanjut [di
mana/jika] advokat menguraikan suatu siklus teori [yang] berlanjut dan praktik
melalui/sampai four-part siklus rencana,, cek, dan bertindak. Di samping
pembelaan analisis kuantitatif nya, Comte lihat suatu batas dalam kemampuan nya
untuk membantu menjelaskan gejala sosial.
Hasil karya Comte yang terutama adalah :
- The
Scientific Labors Necerssary for Reorganization of Society(1822);
- The Positive
Philosophy (6 jilid 1830-1840);
- Subjective
Synthesis (1820-1903).
Biografi Bapak Sosiologi Indonesia
Kanjeng
Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan (lahir di Yogyakarta,
23 Mei
1915 – meninggal
di Jakarta,
11 Juni
2003 pada umur 88 tahun)
adalah seorang tokoh pendidikan dan pemerintahan Indonesia.
Penerima
Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah ini adalah pendiri sekaligus dekan
pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (kini FISIP-UI) dan sampai
akhir hayatnya dengan setia menjadi dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).
Ia dikenal
sangat disiplin dan selalu memberi teladan konkret. Ia ilmuwan yang
meninggalkan banyak bekal ilmu pengetahuan. Sebetulnya ia sudah purnatugas di
Universitas Indonesia (UI). Tapi, karena masih dibutuhkan, ia tetap mengajar
dengan semangat tinggi. Ia memang seorang sosok berintegritas, punya komitmen
sosial yang tinggi dan sulit untuk diam.
Ia orang
yang tidak suka memerintah, tetapi memberi teladan. Hidupnya lurus, bersih, dan
sederhana. Ia tokoh yang memerintah dengan teladan, sebagaimana diungkapkan
pengusaha sukses Soedarpo Sastrosatomo. Menurut
Soedarpo, integritas itu pula yang membuat mendiang Sultan Hamengku Buwono IX berpesan kepada putranya, Sultan
Hamengku Buwono X agar selalu mendengarkan dan meminta nasihat kepada Selo
kalau menyangkut persoalan sosial kemasyarakatan. Ia orang yang tidak pernah
berhenti berpikir dan bertindak.
Ia seorang
dari sedikit orang yang sangat pantas menyerukan hentikan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Pantas karena ia bukan tipe
maling teriak maling. Ia orang orang bersih yang dengan perangkat ilmu dan
keteladanannya bisa menunjukkan bahwa praktik KKN itu merusak tatanan sosial.
Ia pantas menjadi teladan kaum birokrat karena etos kerjanya yang tinggi dalam
mengabdi kepada masyarakat.
Selama
hidupnya, Selo pernah berkarier sebagai pegawai Kesultanan/Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala
Staf Sipil Gubernur Militer Jakarta Raya, dan Kepala Sekretariat Staf Keamanan Kabinet Perdana
Menteri, Kepala Biro III Sekretariat Negara merangkap Sekretaris Umum Badan
Pemeriksa Keuangan, Sekretaris Wakil Presiden RI Sultan Hamengku Buwono IX
(1973-1978), Asisten Wakil Presiden Urusan Kesejahteraan Rakyat (1978-1983) dan
staf ahli Presiden HM Soeharto.
Ia dikenal
sebagai Bapak Sosiologi Indonesia setelah tahun 1959 -- seusai meraih gelar
doktornya di Cornell University, AS -- mengajar sosiologi di Universitas
Indonesia (UI). Dialah pendiri sekaligus dekan pertama (10 tahun) Fakultas Ilmu
Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang FISIP) UI. Kemudian tanggal 17 Agustus
1994, ia menerima Bintang Mahaputra Utama dari
pemerintah dan pada tanggal 30 Agustus menerima gelar ilmuwan utama sosiologi.
Pendiri
FISIP UI ini, memperoleh gelar profesor dari Fakultas Ekonomi UI dan sampai akhir hayatnya
justeru mengajar di Fakultas Hukum UI.
Ia
dibesarkan di lingkungan abdi dalem Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat.
Kakeknya, Kanjeng Raden Tumenggung Padmonegoro, adalah pejabat tinggi di kantor
Kasultanan Yogyakarta. Berkat jasa sang kakek, Soemardjan- begitu nama
aslinya-mendapat pendidikan Belanda.
Nama Selo
dia peroleh setelah menjadi camat di Kabupaten Kulonprogo. Ini memang
cara khusus Sultan Yogyakarta membedakan nama pejabat sesuai daerahnya
masing-masing. Saat menjabat camat inilah ia merasa mengawali kariernya sebagai
sosiolog. "Saya adalah camat yang mengalami penjajahan Belanda, masuknya Jepang, dilanjutkan dengan zaman revolusi.
Masalahnya banyak sekali," tuturnya suatu ketika sebagaimana ditulis
Kompas.
Pengalamannya
sebagai camat membuat Selo menjadi peneliti yang mampu menyodorkan alternatif
pemecahan berbagai persoalan sosial secara jitu. Ini pula yang membedakan Selo
dengan peneliti lain.
Mendiang Baharuddin Lopa dalam salah satu tulisannya di Kompas (1993) menulis,
"Pak Selo menggali ilmu langsung dari kehidupan nyata. Setelah diolah, dia
menyampaikan kembali kepada masyarakat untuk dimanfaatkan guna kesejahteraan
bersama." Lopa menilai Selo sebagai dosen yang mampu mendorong
mahasiswanya berpikir realistis dan mengerti serta menghayati apa yang
diajarkannya. "Pendekatan realistis dan turun ke bawah untuk mengetahui
keadaan sosial yang sesungguhnya inilah yang dicontohkan juga oleh para nabi
dan kalifah," tulis Lopa.
Meski lebih
dikenal sebagai guru besar, Selo jauh dari kesan orang yang suka
"mengerutkan kening". Di lingkungan keluarga dan kampus, dia justru
dikenal sebagai orang yang suka melucu dan kaya imajinasi, terutama untuk
mengantar mahasiswanya pada istilah-istilah ilmu yang diajarkannya. "Kalau
menjelaskan ilmu ekonomi mudah dimengerti karena selalu disertai contoh-contoh
yang diambil dari kehidupan nyata masyarakat," kenang Baharuddin Lopa.
Dalam
tulisan Lopa, Selo juga digambarkan sebagai orang yang bicaranya kocak, tetapi
mudah dimengerti karena memakai bahasa rakyat. Meski kata-katanya mengandung
kritikan, karena disertai humor, orang menjadi tidak tegang mendengarnya.
Menurut
putra sulungnya, Hastjarjo, Selo suka main. "Setiap hari selalu memainkan
tubuhnya berolahraga senam. Karena terkesan lucu, cucu-cucu menganggap bapak
sedang bermain-main dengan tubuhnya," tambahnya.
Sebagai ilmuwan,
karya Selo yang sudah dipublikasikan adalah Social Changes in Yogyakarta (1962)
dan Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi (1963). Penelitian terakhir Selo berjudul
Desentralisasi Pemerintahan. Terakhir ia menerima Anugerah Hamengku Buwono (HB)
IX dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pada
puncak peringatan Dies Natalis Ke-52 UGM tanggal 19 Januari 2002 diwujudkan
dalam bentuk piagam, lencana, dan sejumlah uang.
06.57 | | 0 Comments
MAKALAH KIMIA TENTANG MINYAK BUMI
MAKALAH KIMIA
PROSES
PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
KELOMPOK 1 :
TAJRIYANI
RAHMAN
NURFATIMAH
ACHMAD
MUH.
ZULFIKAR MZ
FHAULA
ADRIAN
RUSDIANSYAH
KATA
PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah kami panjatkan puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “Proses
Pembentuakan Minyak Bumi” ini dengan baik. Kami telah
membuat makalah ini dengan dengan mengambil referensi-referensi dari beberapa
buku maupun dari situs-situs internet. Hal tersebut kami lakukan untuk
mendapatkan informasi yang akurat tentang proses pembentukan minyak bumi.
Makalah ini
berisi tentang bagaimana proses pembentukan minyak bumi
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai kekurangan. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan untuk makalah
selanjutnya. Kami berharap
mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Pangkajene, 3 Mei 2014
Penulis
(kelompok 1)
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………1
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………2
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang………………………………………………………………………………3
B.
Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………4
C.
Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………………..4
BAB
II PEMBAHASAN
Proses Pembentukan Minyak Bumi………………………………………………...5
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………………………
B.
Saran…………………………………………………………………………………………..
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sumber
energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar
tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan
bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan
hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi
kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan
karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya
tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi
minyak dan gas. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi
ini disebut petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut
dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida,
detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat.
Minyak
bumi merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi
inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada
pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari
pengolahan minyak tersebut.
Pengetahuan
tentang minyak bumi sangat penting untuk kita ketahui, mengingat minyak
bumi adalah suatu sumber energi yang
tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam
kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan
penting dalam kehidupan. Minyak bumi merupakan sumber alam yang sangat
potensial karena dari minyak bumi dapat dihasilkan berbagai bahan bakar,
seperti LPG (Liquified Petroleum Gas), minyak tanah dan bensin. Selain itu
senyawa yang berupa gas dari minyak bumi dipakai untuk produk industri seperti
pupuk, obat-obatan, bahan peledak, karet sintesis, serat tekstil, dan plastik.
Oleh
karena itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan
bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar ini,
jika suatu saat nanti bahan bakar ini habis.
B.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana
Proses Pembentukan Minyak Bumi ?
Berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk membentuk minyak bumi ?
C.
TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui tentang bagaimana proses pembentukan
Minyak Bumi.
BAB
II
PEMBAHASAN
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK
BUMI
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum,
dari bahasa Latin: petrus ), dijuluki juga sebagai emas hitam
adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang
berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi dan gas alam
berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta
tahun yang lalu. Sisa-sisa organisme tersebut mengendap di dasar
lautan, kemudian ditutupi oleh lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun
berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara
itu, dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan
sisa-sisa jasad renik tersebut dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak bumi dan gas
ini memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam
batuan yang berpori seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula
bermigrasi dari suatu daerah ke daerah lain, kemudian terkosentrasi jika terhalang
oleh lapisan yang kedap.
Walupun minyak bumi dan gas alam
terbentuk di dasar lautan, banyak sumber minyak bumi yang terdapat di daratan.
Hal ini terjadi karena pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi
daratan.
Saat ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya minyak bumi, antara lain:
Saat ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal usul terjadinya minyak bumi, antara lain:
1. Teori Anorganik
(Abiogenesis)
Berdasarkan teori anorganik,
pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu :
a. Teori alkalisasi
panas dengan CO2 (Berthelot)
Barthelot
(1866) mengemukakan bahwa
minyak bumi berasal dari reaksi antara kalsium karbida dengan air yang
menghasilkan asitilena(C2H2), seianjutnya karena suhu dan tekanan
yang tinggi asetilena berubah menjadi minyak bumi. Barthelot menganggap bahwa
kalsium karbida terjadi karena reaksi antara kalsium karbonat dengan logam
alkali.
Reaksi yang terjadi:
CaCO3
+ Alkali CaC2 + H2O HC = CH Minyak Bumi
b. Teori karbida
panas dengan air (Mendeleyef)
Kemudian
Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya
pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Asumsi yang dipakai adalah ada karbida
besi di dalam kerak bumi yang kemudian bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon,
kelemahannya, tidak cukup banyak karbida di alam.
Pernyataan
dari beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak
zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses
terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material
hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
2.Teori Organik (Biogenesis)
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk
karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon
ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua
panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon
dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi,
artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut.
Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi
makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).
P.G.Macqiur
(Prancis, 1758). mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal dari
tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak
bumi berasal dari zat organik yaitu:
·
Minyak bumi
memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya
kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik
tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi.
·
Minyak bumi
mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan unsur
vanadium, nikel, dsb.
·
Susunan
hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik,
yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan
nitrogen cukup besar.
·
Hidrokarbon
terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi.
·
Secara praktis
lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan.
·
Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan.
Teori yang menyatakan bahwa minyak bumi selain berasal
dari tumbuh-tumbuhan juga berasal dari hewan, kali pertama dikemukakan oleh J.P.Lesley
(1865). Pendapat ini juga didukung oleh ilmuwan lain seperti New Beery
(1859), Engler (1909) menganggap bahwa minyak bumi terbentuk dari proses
pelapukan dan penguraian secara anaerobic jasad renik (mikroorganisme), Bruk
(1936), yang menyatakan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut
yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam
perut bumi. Teori yang menyatakan minyak bumi berasal dari zat organik ini didukung
oleh hasil-hasil penelitian di laboratorium dan analisis
pemikiran. Teori ini juga sesuai dengan ilmu Geologi sehingga teori yang
menyatakan bahwa sumber minyak bumi berasal dari zat anorganik tidak dianut
lagi.
Proses pembentukan minyak bumi terdiri
dari tiga tingkat, yaitu:
1.
Pembentukan sendiri, terdiri dari:
·
pengumpulan zat organik dalam sedimen
·
pengawetan zat organik dalam sedimen
·
transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
2.
Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen
terperangkap.
3.
Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan
sedimen hingga berkumpil menjadi akumulasi komersial.
Proses kimia organik pada umumnya
dapat dipecahkan dengan percobaan di laboratorium, namun berbagai faktor
geologi mengenai cara terdapatnya minyak bumi serta penyebarannya didalam
sedimen harus pula ditinjau. Fakta ini disimpulkan oleh Cox yang kemudian di
kenal sebagai pagar Cox diantaranya adalah:
·
Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan
umumnya pada sedimen marine, fesies sedimen yang utama untuk minyak bumi yang
terdapat di sekitar pantai.
·
Minyak bumi memeng merupakan campuran kompleks
hidrokarbon.
Temperatur reservior rata-rata 107°C dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200°C. Diatas temperatur ini forfirin sudah tidak bertahan.
Temperatur reservior rata-rata 107°C dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200°C. Diatas temperatur ini forfirin sudah tidak bertahan.
·
Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi
ditandai adanya forfirin dan belerang.
·
Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari
8-10000 psi.
Proses transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
Proses transformasi zat organik menjadi minyak bumi.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi peristiwa
diatas, diantaranya:
1.
Degradasi thermal
Akibat
sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul perubahan tekanan
dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting.
2.
Reaksi katalis
Adanya
katalis dapat mempercepat proses kimia.
3.
Radioaktivasi
Pengaruh
pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk hidrokarbon
parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik.
4.
Aktifitas bakteri.
Bakteri
mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi dan
memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa,
serta menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi.
Zat organik sebagai
bahan sumber
Jenis zat organik yang dijadikan sumber minyak bumi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa jenis zat organik yang merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipid zat organik dapat terbentuk dalamkehidupan laut ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: yang berasal dari nabati dan hewani.
Jenis zat organik yang dijadikan sumber minyak bumi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa jenis zat organik yang merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipid zat organik dapat terbentuk dalamkehidupan laut ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: yang berasal dari nabati dan hewani.
Berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk minyak bumi ?
Sekitar
30-juta tahun di pertengahan jaman Cretaceous, pada akhir jaman dinosaurus,
lebih dari 50% dari cadangan minyak dunia yang sudah diketahui terbentuk.
Cadangan lainnya bahkan diperkirakan lebih tua lagi. Dari sebuah fosil yang
diketemukan bersamaan dengan minyak bumi dari jaman Cambrian, diperkirakan
umurnya sekitar 544 sampai 505-juta tahun yang lalu.
Para
geologis umumnya sependapat bahwa minyak bumi terbentuk selama jutaan tahun
dari organisme, tumbuhan dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan
purba. Begitu organisme laut ini mati, badannya terkubur di dasar lautan lalu
tertimbun pasir dan lumpur, membentuk lapisan yang kaya zat organik yang
akhirnya akan menjadi batuan endapan (sedimentary rock). Proses ini
berulang terus, satu lapisan menutup lapisan sebelumnya. Lalu selama jutaan
tahun berikutnya, lautan di bumi ada yang menyusut atau berpindah tempat.
Deposit
yang membentuk batuan endapan umumnya tidak cukup mengandung oksigen untuk
mendekomposisi material organik tadi secara komplit. Bakteri mengurai zat ini,
molekul demi molekul, menjadi material yang kaya hidrogen dan karbon. Tekanan
dan temperatur yang semakin tinggi dari lapisan bebatuan di atasnya kemudian
mendistilasi sisa-sisa bahan organik, lalu pelan-pelan mengubahnya menjadi
minyak bumi dan gas alam. Bebatuan yang mengandung minyak bumi tertua diketahui
berumur lebih dari 600-juta tahun. Yang paling muda berumur sekitar 1-juta
tahun. Secara umum bebatuan dimana diketemukan minyak berumur antara 10-juta
dan 270-juta tahun.
Ada tiga faktor utama
dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu:
Pertama, ada “bebatuan asal” (source rock)
yang secara geologis memungkinkan terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi.
Kedua, adanya perpindahan (migrasi)
hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke “bebatuan reservoir” (reservoir
rock), umumnya sandstone atau limestone yang berpori-pori (porous)
dan ukurannya cukup untuk menampung hidrokarbon tersebut.
Ketiga, adanya jebakan (entrapment)
geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak teratur bentuknya, akibat
pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan erupsi gunung api) dan
erosi oleh air dan angin secara terus menerus, dapat menciptakan suatu
“ruangan” bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon. Kalau jebakan ini
dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon tadi akan
diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Proses
pembentukan minyak bumi membutuhkan waktu yang. Ada 2 teori yang menjelaskan
proses pembentukan minyak bumi diantaranya adalah :
1.
Teori Anorganik (Abiogenesis)
Berdasarkan teori anorganik,
pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu :
a.
Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)
b.
Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)
2.
Teori Organik (Biogenesis)
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak
bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon.
Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang
digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon
diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2).
B.
SARAN
Minyak
Bumi digolongkan ke dalam sumber energi yang tidak dapat diperbaruhi. Dengan
demikian, kita harus menghemat pemakaian minyak bumi. Salah satunya dengan mengurangi pemakaian alat transportasi
bermotor. Karena pemakaian minyak bumi yang berlebihan juga dapat menyebabkan
pembakaran yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan polusi. Selain dapat
mengurangi polusi penghematan juga dapat menyimpan minyak bumi untuk kehidupan
di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
05.39 | | 0 Comments
Langganan:
Postingan (Atom)
Pages
Sample Text
Sample text
Diberdayakan oleh Blogger.
Social Icons
facebook : Tajriyani Rahman
Twitter : @tajriyani13
Ask.fm : @tajriyani124
Popular Posts
-
MAKALAH GEOGRAFI PERAIRAN LAUT KELOMPOK 3 KATA ...
-
MAKALAH SISTEM OPERASI MAC OS (MACHINTOSH OPERATING SYSTEM) DOS (DISK OPERATING SYSTEM) ...
-
LAPORAN KUNJUNGAN KE RUTAN KLAS II B SIDENRENG RAPPAN G KELOMPOK 1: Ketua...
-
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami da...
-
Biografi Bapak Sosiologi Dunia August Comte atau juga Auguste Comte (Isidore Marie Auguste François Xavier Comte) lahir di Montpellier...
-
Psikotropika adalah zat atau obat yang berkhasiat psikoakif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan kh...
-
“PENGENALAN JENIS-JENIS DAN FUNGSI PORT PAD A CPU ” TAJRIYANI RAHMAN X.3 13111200 / 32 KATA PENGANTAR ...
-
MAKALAH KIMIA PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI KELOMPOK 1 : TAJRIYANI RAHMAN NURFATIMAH ACHMAD MUH. ZULFIKAR MZ FH...
-
keren kan mereka :) Hahaha